LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL 7
"STATIC ROUTING"
Disusun Oleh :
Nama : Devye Putri Pratiwi
NIM : 20190910069
Kelas : SI 2019 B
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
TAHUN AKADEMIK
2019/2020
Pengertian Static Routing
Routing static itu merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.Cara Kerja
Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1. Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
3. Routing static digunakan untuk melewatkan paket data.
3. Kelebihan Dan Kekurangan Static Routing
a) Meringankan kinerja processor router, karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
b) Tidak ada bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
c) Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis, karena static router menyediakan control penuh pada routing tabelnya
d) Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik.
e) Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
f) Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
Kerugian routing static
a) Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
b) Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
c) Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
d) Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual.
e) Selalu menggunakan rute yang sama yang kemungkinan bukan rute terbaik.
f) Jika route berubah, static router harus diupdate secara manual.
g) Konfigurasi static routing memiliki
kompleksitas yang bergantung pada jumlah network yang terhubung
h) Jumlah gateway terbatas
Percobaan Praktikum Router Assembling
Tambahkan Router-PT-Empty pada lembar kerja
Karena pada praktikum kali ini kita akan menggunakan router yang masih kosong (belum ditambahkan interface). Untuk menambahkan atau mengurangi interface pada tiap alat yang ada di simulator cisco packet tracer, maka langkah yang harus dilakukan adalah :
- Matikan alat dengan mengklik tombol power off
- Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface FastEthernet (CFE) ke slot 1 untuk koneksi jaringan LAN
- Tambahkan (Drag dengan mouse) 1 interface Gigabits Fiber (CGE) ke slot 2 yang akan digunakan untuk koneksi / UPLINK antar router.
- Lakukan hal yang sama di router PT Empty yang kedua, sehingga hasilnya sesuai dengan desain jaringan pada modul 7.
2.2 Desain Jaringan
Tampak dari gambar diatas, terdapat 3 buah router yang akan menghubungkan 3 jaringan yaitu Network Kuningan, Network UPLINK, dan Network Cirebon. Dimana Network Kuningan dan Cirebon diwakili oleh dua buah PC.
2.3 Konfigurasi IP Address
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut:
NO
|
NODE
|
IP Address
|
Netmask
|
Gateway
|
1
|
PCKuningan/Fa0
|
172.17.1.2
|
255.255.255.0
|
172.17.1.1
|
2
|
PCCirebon/Fa0
|
10.20.30.2
|
255.255.255.0
|
10.20.30.1
|
Penyetingan IP Address PCKuningan
Penyetingan IP Address PCKuningan
Testing dengan menggunakan tool ping pada
PC Kuningan <=> PC Cirebon (loss connection, karena belum ada settingan bagian router)
PC Kuningan <=> Gateway Kuningan (loss connection, karena belum ada settingan bagian router)
PC Cirebon <=> Gateway Kuningan (loss connection, karena belum ada settingan bagian router)
IP Addressing pada Router (dengan CLI)
Lakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Kuningan
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
|
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router FastEthernet 0/0
Route#
Route#configure terminal
Route(config)#interface fastEthernet 0/0
Route(config-if)#ip address 172.17.1.1 255.255.255.0
Route(config-if)#no shutdown
Route(config-if)#exit
Route(config)#exit
Route#
|
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router GigabitEthernet 1/0
Route#
Route#configure terminal
Route(config)#interface gigabitEthernet 1/0
Route(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Route(config-if)#no shutdown
Route(config-if)#exit
Route(config)#exit
Route#
|
Lakukan hal yang sama pada router Cirebon sesuai dengan informasi pada tabel
Router Cirebon
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
10.20.30.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.2
|
255.255.255.252
|
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router FastEthernet 0/0
Route#
Route#configure terminal
Route(config)#interface fastEthernet 0/0
Route(config-if)#ip address 10.20.30.1 255.255.255.0
Route(config-if)#no shutdown
Route(config-if)#exit
Route(config)#exit
Route#
|
Perintah CLI untuk menambahkan IP Address di Router GigabitEthernet 1/0
Route#
Route#configure terminal
Route(config)#interface gigabitEthernet 1/0
Route(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
Route(config-if)#no shutdown
Route(config-if)#exit
Route(config)#exit
Route#
|
Simpan konfigurasi pada tiap router ke starup-config
Route#copy run start
|
2.4 Menambahkan Static Routing Pada Tiap Router
Tampilkan informasi routing table pada tiap router dengan perintah:
Route#show ip route
|
Maka seharusnya akan muncul informasi seperti tampilan berikut :
Analisa hasil tampilan :
Pada routing table router Kuningan hanya terdapat network Kuningan, net link dan belum terdapat network Cirebon. Begitu pula hasil informasi routing table pada routing Cirebon hanya terdapat network Cirebon, net link dan belum ada network Kuningan.
Seharusnya komunikasi antara net Kuningan dan net Cirebon belum bisa terjalin. Dapat terlihat dari pengetesin ping pada tiap PC.
Kesimpulan hasil testing dengan menggunakan command ping pada tiap PC. Komunikasi antara network Kuningan dan network Cirebon belum bisa dilakukan. Meskipun komunikasi antara tiap PC / Network ke tiap gateway sudah bisa dilakukan. Berdasarkan hasil informasi routing tabel pada tiap router dan kesimpulan tersebut diatas maka harus di lakukan adalah menambahkan static routing untuk menambahkan alamat network yang belum ada di tabel routing yaitu :
Informasi routing Kuningan
Informasi routing Cirebon
Analisa hasil tampilan :
Pada routing table router Kuningan hanya terdapat network Kuningan, net link dan belum terdapat network Cirebon. Begitu pula hasil informasi routing table pada routing Cirebon hanya terdapat network Cirebon, net link dan belum ada network Kuningan.
Seharusnya komunikasi antara net Kuningan dan net Cirebon belum bisa terjalin. Dapat terlihat dari pengetesin ping pada tiap PC.
PC0 netKuningan > Router Kuningan
PC0 netKuningan > Router Cirebon
PC0 netKuningan > PC1 netCirebon
PC1 netCirebon > Router Kuningan
Kesimpulan hasil testing dengan menggunakan command ping pada tiap PC. Komunikasi antara network Kuningan dan network Cirebon belum bisa dilakukan. Meskipun komunikasi antara tiap PC / Network ke tiap gateway sudah bisa dilakukan. Berdasarkan hasil informasi routing tabel pada tiap router dan kesimpulan tersebut diatas maka harus di lakukan adalah menambahkan static routing untuk menambahkan alamat network yang belum ada di tabel routing yaitu :
- Network Cirebon 10.20.30.0/24 tambahkan ke routing tabel router Kuningan
- Network Kuningan 172.17.1.0/24 tambahkan ke routing tabel routerCirebon
KUNINGAN#
KUNINGAN#configure terminal
KUNINGAN(config)#ip router 10.20.30.0 255.255.255.0 192.168.1.2
KUNINGAN(config)#exit
KUNINGAN#show ip route
|
Informasi routing tabel di router Kuningan akan sesuai dengan tampilan berikut
Tambahkan alamat network Kuningan ke routing tabel Cirebon dengan perintah:
CIREBON#
CIREBON#configure terminal
CIREBON(config)#ip router 172.17.1.0 255.255.255.0 192.168.1.1
CIREBON(config)#exit
CIREBON#show ip route
|
Informasi routing tabel di router Cirebon akan sesuai dengan tampilan berikut
Jika semua alamat network sudah ada di routing tabel, seharusnya komunikasi antara network Kuningan dengan network Cirebon sudah bisa dilakukan. Maka dibuktikan dengan menggunakan tool pink dari PC Kuningan dan dari PC Cirebon.
Ping dari PC Cirebon
2.2 Tugas
1. Tambahkan sebuah network baru dengan nama Majalengka
- Tambah satu buah router dan satu buah PC untuk MAJALENGKA
- Untuk semua router KUNINGAN, CIREBON, dan MAJALENGKA, tambahkan interface GigabitEthernet, menjadi dua buah
- Dan sambungkan sehingga menjadi gambar berikut:
2. Tambahkan informasi routing dengan static pada tiap router.
Konfigurasu IP Addressing pada PC MAJALENGKA
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Konfigurasu IP Addressing pada PC MAJALENGKA
Tambahkan konfigurasi IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi pada tabel berikut:
NO
|
NODE
|
IP Address
|
Netmask
|
Gateway
|
1
|
PCMajalengka/Fa0
|
192.10.10.2
|
255.255.255.0
|
192.10.10.1
|
IP Addressing pada Router
Lakukan konfigurasi IP address pada router Majalengka sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Majalengka
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.2.2
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0
|
192.168.3.1
|
255.255.255.252
|
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Kuningan
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0
|
192.168.3.2
|
255.255.255.252
|
Sebelumnya telah dilakukan konfigurasi IP address pada router Kuningan, tambah saja settingan pada Interface GigabitEternet 2/0 baru sesuai dengan informasi tabel dibawah berikut:
Router Majalengka
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0
|
172.17.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0
|
192.168.2.1
|
255.255.255.252
|
Setting Alamat Network
Tambahkan alamat network Kuningan dan Cirebon ke routing tabel Majalengka, dengan settingan berikut :
Network Kuningan
Network Cirebon
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Kuningan, dengan settingan berikut :
Tambahkan alamat network Majalengka ke routing tabel Cirebon, dengan settingan berikut :
3. Buktikan bahwa komunikasi bisa berjalan dengan baik antar tiap PC / Jaringan dengan menggunakan tool ping yang dilakukan dari PC Kuningan ke semua PC
KESIMPULAN
Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Disisi lain, dynamic routing adalah suatu mekanisme routing di mana pertukaran routing table antar router yang ada pada jaringan dilakukan secara dynamic.
Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static route lebih umum dipakai. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya.
Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket.
Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri–suatu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar