LAPORAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER
MODUL 8
"DYNAMIC ROUTING"
Disusun Oleh :
Nama : Devye Putri Pratiwi
NIM : 20190910069
Kelas : SI 2019 B
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KUNINGAN
TAHUN AKADEMIK
2019/2020
1.1 Landasan Teori
Dynamic routing adalah fungsi dari routing protocol yang berkomunikasi dengan router yang lain untuk saling meremajakan (update) tabel routing yang ada. Dengan demikian, administrator tidak perlu melakukan updating jalur (path) jika terjadi perubahan jalur transmisi (path). Dynamic routing umumnya digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan lebih kompleks.
Dynamic routing di bagi menjadi 2, yaitu:
- Interior Gateway Protokol
- Exterior Gateway Protokol
Open Shortest Path First (OSPF) adalah routing dinamic yang masing router memiliki tabel daftar ID dari router-reiuter yang terkoneksi. Jalan yang akan di lalui adalah route yang nilainya terpendek (sesuai dengan namanya). Routing model ini termasuk smart route karena jika terputus akan mencari jalan lain secara otomatis.
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS.
Routing Information Protocol (RIP) adalah protokol routing dinamik yang berbasisdistance vector. RIP menggunakan protokol UDP pada port 520 untuk mengirimkan informasi routing antar router. RIP menghitung routing terbaik berdasarkan perhitungan HOP. RIP membutuhkan waktu untuk melakukan converge. RIP membutuhkan power CPU yang rendah dan memory yang kecil dari pada protocol yang lainnya.
Dynamic Routing
Merupakan metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual.
Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar.
Remote network dapat dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol dynamic routing. Dynamic routing protocol contohnya sebagai berikut:
Network Discovery
Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama.
Daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik.
Maintaining routing tables.
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing. Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan.
IP routing protocol
ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan:
1. Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan
- RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update)
- Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
Kekurangan
- Jumlah host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
- RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
- support = 255 hop count
Kekurangan
- Jumlah Host terbatas
3.Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan
- Tidak menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
- Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan
- Membutuhkan basis data yang besar. Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan
- Melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
- Memerlukan fitur loop avoidance
Kekurangan
- Hanya untuk Router Cisco
5. Exiterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan
- Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
- Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi
1.2 Maksud dan Tujuan
- Memahami tentang static routing
- Mampu menambahkan informasi routing pada router.
- Melakukan troubel shooting pada internetwork.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Desain Jaringan
Pada lembar kerja baru Cisco Packet Tracer, buat jaringan sesuai dengan tampilan desain jaringan berikut ini :
2.2 Konfigurasi IP Address
Sesuaikan IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi tabel berikut :
NO
|
NODE
|
IP Address
|
Netmask
|
Gateway
|
1
|
PC0/Fa0
|
10.0.1.2
|
255.255.255.0
|
10.10.1.1
|
2
|
PC1/Fa0
|
10.0.2.2
|
255.255.255.0
|
10.10.2.1
|
Router Kuningan
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0 Gateway NetKuningan
|
10.0.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0 Link to router Cirebon
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
|
Router Cirebon
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0 Gateway NetCirebon
|
10.0.2.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0 Link to router Kuningan
|
192.168.1.2
|
255.255.255.252
|
2.3 Konfigurasi Dynamic Routing OSPF
Tampilkan routing tabel pada tiap router, sesuaikan dengan tampilan informasi routing berikut :
Tampak pada informasi - informasi diatas bahwa pada tiap router baru ada 2 jaringan di routing masing - masing router.
Coba lakukan test koneksi menggunakan tool ping dari PC Kuningan!
Lakukan juga testing routing packet dengan menggunakan tool tracert dari tiap PC!
Tambahkan informasi routing pada tiap router dengan Protocol Dynamic (OSPF)
Masuk ke CLI Router Kuningan dan jalankan perintah berikut :
Masuk ke CLI Router Cirebon dan jalankan perintah berikut :
Tampilkan routing tabel pada tiap router dan bandingkan dengan tampilan informasi routing berikut :
Pada tampilan diatas, semua jaringan sudah dirouting tabel semua router. Simbol C menandakan Connected dan simbol O menandakan bahwa jaringan tersebut timabahkan otomatis menggunakan protocol routing OSPF.
Lakukan testing koneksi antar jatingan dengan menggunakan tool ping dan tracert dari PC Kuningan ke semua node jaringan! Pastikan hasilnya sukses.
2.4 Latihan dan Tugas
Tambahkan 4 buah PC dan 4 buah router, untuk tiap masing - masing router dilengkai interface 1 CFE dan 3 FGE.
Kemudian sambungan sesuai diagram.
Lakukan konfigursi IP Address pada tiap PC dan Router
Konfigurasi IP Address pada PC, sesuaikan IP Address pada tiap PC sesuai dengan informasi tabel berikut :
NO
|
NODE
|
IP Address
|
Netmask
|
Gateway
|
1
|
PCJAKARTA/Fa0
|
10.0.1.2
|
255.255.255.0
|
10.10.1.1
|
2
|
PCKUNINGAN/Fa0
|
10.0.2.2
|
255.255.255.0
|
10.10.2.1
|
3
|
PCCIREBON/Fa0
|
10.0.3.2
|
255.255.255.0
|
10.10.3.1
|
4
|
PCMAJALENGKA/Fa0
|
10.0.4.2
|
255.255.255.0
|
10.10.4.1
|
Router Jakarta
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0 Gateway NetJakarta
|
10.0.1.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0 Link to router Kuningan
|
192.168.1.1
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0 Link to router Cirebon
|
192.168.2.1
|
255.255.255.252
| |
Gig3/0 Link to router Majalengka
|
192.168.3.1
|
255.255.255.252
|
Router Kuningan
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0 Gateway NetKuningan
|
10.0.2.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0 Link to router Jakarta
|
192.168.1.2
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0 Link to router Cirebon
|
192.168.4.2
|
255.255.255.252
| |
Gig3/0 Link to router Majalengka
|
192.168.5.1
|
255.255.255.252
|
Router Cirebon
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0 Gateway NetCirebon
|
10.0.3.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0 Link to router Jakarta
|
192.168.2.2
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0 Link to router Kuningan
|
192.168.4.1
|
255.255.255.252
| |
Gig3/0 Link to router Majalengka
|
192.168.6.1
|
255.255.255.252
|
Router Majalengka
|
Interface
|
IP Address
|
Netmask
|
Fa0/0 Gateway NetCirebon
|
10.0.4.1
|
255.255.255.0
| |
Gig1/0 Link to router Jakarta
|
192.168.3.2
|
255.255.255.252
| |
Gig2/0 Link to router Kuningan
|
192.168.5.2
|
255.255.255.252
| |
Gig3/0 Link to router Cirebon
|
192.168.6.2
|
255.255.255.252
|
Tambahkan informasi routing yang belum ada pada tabel routing tiap router dengan menggunakan Protocol Routing OSPF!
Tampikan informasi routing / tabel routing pada tiap router !
Semua jaringan harus bisa berkomunikasi. Testing koneksi antar jaringan dengan menjalankan tool ping dari PC Kuningan ke tiap PC jaringan lain.
Tampilkan perjalanan packet dari PC Kuningan <-> PC Jakarta. Berapa HOP? Buktikan denga menggunakan tool tracert.
http://lan-balon.blogspot.com/2018/02/modul-8-dynamic-routing.html
http://hublaevolution.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-jaringan-komputer.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar